Kota Semarang
|
Jawa Jawa Tengah |
Kawasan Lawang Sewu |
Lambang |
|
Semboyan: Semarang Kota ATLAS
(Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat) |
Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa |
Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa
|
Koordinat: 6°58′0″LU 110°25′0″BT |
Negara |
Indonesia |
Hari jadi |
2 Mei 1547 |
Pemerintahan |
• Wali kota |
Hendrar Prihadi, S.E., M.M. |
Area |
• Total |
373.67 km2 (144.27 mil²) |
Populasi (2006)[1] |
• Total |
1.268.292 jiwa |
• Kepadatan |
3.929/km2 (10,180/sq mi) |
Demografi |
• Suku bangsa |
Jawa, Tionghoa, Arab, dll. |
• Agama |
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha |
• Bahasa |
Jawa, Indonesia |
Zona waktu |
WIB |
Kode telepon |
+62 24 |
Kecamatan |
16 |
Flora resmi |
Asam jawa |
Fauna resmi |
Kuntul perak |
Situs web |
www.semarang.go.id |
Logo Wisata "SEMARANG"
Kota Semarang (
Hanacaraka:
ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ) adalah
ibukota Provinsi Jawa Tengah,
Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah
Jakarta,
Surabaya,
Bandung, dan
Medan.
[2]
Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang
mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang
hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur (
Kendal,
Demak, Ungaran
Kabupaten Semarang, Kota
Salatiga, dan Purwodadi Kabupaten
Grobogan) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek (
Jakarta), Gerbangkertosusilo (
Surabaya), dan
Bandung
Raya.> Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai
pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut
kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas
di dalam Kota Semarang semakin macet. Kota Semarang dipimpin oleh
wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur
Jakarta, atau 512 km sebelah barat
Surabaya, atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).
[3] Semarang berbatasan dengan
Laut Jawa di utara,
Kabupaten Demak di timur,
Kabupaten Semarang di selatan, dan
Kabupaten Kendal di barat.Luas Kota 373.67 km2
Geografi
Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4
kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan
kota bawah.
Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan,
banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan
merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan
kota atas,
di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan
Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan
aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang
bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan
aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini
cukup padat. Fasilitas umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk
dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi.
Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas,
dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah ini. Dahulunya
Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang
yang bekerja di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town). Namun
saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota
Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang
terjangkau. Fasilitas perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan
di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan,
Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan
baik negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dll, dengan
dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar
transportasi. Cepatnya pertumbuhan di daerah ini dikarenakan kondisi
lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob banjir.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar